4/25/2020

Ilmu Buhun : Ghurur (Tertipu / Kebujuk)

Definisi Ghurur
Ghurur yaitu tenangnya hati (jiwa) pada sesuatu yang sesuai dengan hawa nafsu dan condongnya watak (tabi'at) kepada sesuatu tersebut sebab syubhat Syaitan.
Ghurur terbagi menjadi dua bagian :
Pertama : Ghururnya (tertipunya) Orang-orang kafir, yaitu mereka yang menukar kehidupan Dunia dengan Akhirat. Diantaranya yaitu mereka yang tenang dengan dunia dan perhiasan-perhiasannya, dan mengingkari akan hari kebangkitan. Diantaranya lagi yaitu mereka yang tertipu dengan Kepemimpinan mereka ketika di Dunia, mereka menyangka sesungguhnya dirinya itu paling utama dalam hal kewajiban dan kasih sayang.
Kedua : Ghururnya (tertipunya) Orang-orang Durhaka (ahli maksiat) dari kalangan orang mukmin, diantara mereka yang enggan untuk beramal, karena tertipu dengan luasnya Ampunan Allah SWT, atau karena mereka berpegang terhadap ketaatan orang tuanya, atau mereka tertipu karena banyaknya ilmu. Golongan pertama ini (yaitu mereka yang enggan untuk beramal, karena tertipu dengan luasnya Ampunan Allah SWT) sesungguhnya suka terhadap sesuatu namun enggan untuk mengambil (melaksanakan) sebab-sebabnya, hal ini termasuk tamak (rakus) yang tercela. Dan Golongan yang kedua (mereka yang berpegang terhadap ketaatan orang tuanya) ini mereka tidak ingat dengan firman Allah SWT dalam QS. Luqman ayat 33:

وَاخْشَوْا يَوْمًا لَّا يَجْزِي وَالِدٌ عَن وَلَدِهِ وَلَا مَوْلُودٌ هُوَ جَازٍ عَن وَالِدِهِ شَيْئًا
Wakhsyau Yauman Laa Yajzii Waalidun 'An Waladihi Walaa Mauluudun Huwa Jaazin 'An Waalidihi Syai-a

Artinya : Dan takutlah kalian pada hari yang seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat pula menolong bapaknya sedikitpun.

Dan golongan yang ketiga ini (mereka yang tertipu karena banyaknya ilmu) tidak ingat bahwa sesungguhnya Ilmu tanpa diamalkan laksana Pohon tanpa Buah.
Dan diantara Ghururnya (tertipunya) Orang-orang Durhaka (ahli maksiat) dari kalangan orang mukmin adalah mereka yang tertipu dengan banyaknya ibadah, sehingga mereka menyangka bahwa dia paling berhak untuk mendapatkan ampunan Allah SWT dibanding yang lain, dia tidak tahu kalau hal ini akan menghilangkan keikhlasan dalam ibadah, dan terputusnya pahala amalan-amalannya. Diantaranya lagi yaitu mereka yang tertipu dengan banyaknya harta, sehingga dia menyangka bahwa hal itu menjadikan dirinya lebih tinggi derajatnya dari yang lain, kemudian dia condong kepada berhias dengan dunia dan lupa akan anugerah Allah SWT kepadanya.
Diantara aibnya sifat Ghurur ini juga akan menimbulkan sifat al-Kibr (sombong), yang sudah dijelaskan keterangannya yaitu akan mencegah dirinya dari masuk Syurga.

0 Comments:

Post a Comment