4/15/2020

Ilmu Buhun : Hasud

Definisi Hasud
Hasud yaitu mengaharapkan hilangnya kenikmatan yang ada pada orang lain. Adapun mengharapkan kebaikan yang sama pada orang lain di namakan ghibtoh (keinginan). Dan hal itu tidaklah di larang, bahkan dianjurkan. Karena ghibtoh sendiri merupakan sebab memperoleh prilaku yang terpuji. Oleh karena itu Nabi Muhammad SAW bersabda :

المؤمن يغبط والمنافق يحسد
Al-Mu-minu yaghbitu wal munaafiqu yahsudu.

Artinya : Orang Mumin adalah orang yang berkeinginan orang lain mendapat kebaikan, dan Orang munafik ialah orang yang hasud.

Sebab-sebab hasud ada 3 (tiga) :

Yang pertama membenci kepada yang di hasudi karena kelebihan yang tampak padanya, atau karena kenikmatan yang Allah berikan kepadanya.

Yang kedua yaitu orang yang di hasudi lebih unggul keutamaannya, dan orang hasudnya sendiri tidak mampu untuk mengungguli keutamaannya.

Yang ketiga yaitu pelitnya orang yang hasud akan kelebihan-kelebihannya, sehingga ia menjadi hasud kepada orang-orang yang memperoleh kebaikan.

Sesuatu yang dapat menghilangkan sifat hasud dari hati yaitu berpegang kepada agama, melihat bahwa apa yang ia hasudi itulah sesuatu yang membahayakan, dan rela terhadap qodho dan qodar.
Diantara dalil yang mencela sifat hasud yaitu sabda Nabi Muhammad SAW :

الحسد يأكل الحسنات كماتأكل النار الحطب
Al-hasadu ya-kulul hasanaati kamaa ta-kulunnaarul hatoba

Artinya : Sifat Hasud itu bisa memakan kebaikan-kebaikan, seperti halnya api yang memakan kayu bakar.

0 Comments:

Post a Comment