5/06/2020

Perpustakaan Idaman

Kita sangat bersyukur dan menyatakan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada mereka yang berdedikasi tinggi di dalam menekuni perpustakaan, sehingga di Indonesia telah terdapat berbagai jenis perpustakaan seperti perpustakaan sekolah yang ada di setiap sekolah, perpustakaan perguruan tinggi yang ada di universitas-universitas, Akademi dan sekolah-sekolah tinggi, perpustakaan umum  perpustakaan khusus dan nasional. Tetapi juga tidak salah bila kita mengakui suatu kenyataan bahwa semua jenis perpustakaan yang ada itu bersifat sektoral. Bila kita hendak mengadakan penelitian tentang sesuatu, pertama kita harus tahu dulu Apa permasalahannya, baru kita dapat menentukan ke perpustakaan mana kita harus pergi sehingga puluhan perpustakaan kita kunjungi satu-satu.  Terkadang buku yang kita butuhkan tidak ada di sana.
Seorang sarjana yang sudah selesai kuliah pada umumnya langsung mencari pekerjaan. Lapangan kerja untuk sarjana jumlahnya amat sedikit. Bagi yang sudah mendapatkan pekerjaan akan sibuk dengan tugas-tugas rutinnya untuk mengejar karir . Kalau jenis pekerjaan sesuai dengan keahliannya tidak menjadi masalah. Yang perlu diperhatikan adalah kalau jenis pekerjaannya sama sekali tidak ada hubungannya dengan hasil studi yang diperoleh dari perguruan tinggi, sehingga dia perlu belajar lagi dari awal supaya mampu melaksanakan tugasnya. Dalam kenyataan di masyarakat kita sering melihat adanya seorang tamatan sekolah menengah lebih Cemerlang dari seorang sarjana di bidang ilmu pengetahuan, karena yang satu lebih banyak belajar dan membaca. Proses belajar itu dimulai dari lahir sampai ke lubang kubur . Membangkitkan minat membaca itu bukan karena didorong atau dipaksa, akibatnya akan menjadi buruk. Tetapi dengan memberikan rangsangan agar orang tertarik untuk membaca. Sekarang kita harus dapat menghargai ilmu.  Meningkatkan intelektualitas bangsa bukan hanya sampai batas mendirikan universitas yang baru atau meningkatkan mutu universitas yang ada, tetapi berkelanjutan sampai masa kuliah selesai untuk terus membaca.
Dari uraian tersebut diatas dapat kita simpulkan bahwa calon-calon sarjana kita menghadapi kesulitan untuk menulis, perpustakaan yang ada bersifat sektoral , kualitas ilmu pengetahuan yang rendah,  perpustakaan sebagai tolak ukur kecerdasan suatu bangsa, intelektualitas harus ditingkatkan terus-menerus dan lain sebagainya.
Titik tolak berpikir kita dimulai dari pemahaman ilmu itu sendiri yaitu bahwa ilmu pengetahuan adalah suatu kebulatan yang tidak dapat dipisah-pisahkan dan memang tidak ada satu garis demarkasi yang jelas. Istilah ilmu agama dan ilmu umum adalah hanya merupakan terminologi yang dengan sengaja diciptakan untuk memudahkan yaitu untuk membedakan antara yang satu dengan yang lainnya, bukan perbedaan hakekat, hanya untuk membedakan mana si Kardi dan mana Jumin. Kita semua makhluk Tuhan yang maha esa. Ilmu adalah makhluk Tuhan untuk kita, supaya kita mampu menguasai alam ini. Ilmu umum dan ilmu agama hanyalah perbedaan nama, sampai sekarang belum ada orang yang mampu menjelaskan garis demarkasi yang pasti antara keduanya.
Perpustakaan yang ingin kita idamkan adalah Perpustakaan Nasional yang bersifat umum, yang mampu melayani kebutuhan seluruh bangsa Indonesia, dengan tidak membeda-bedakan agama golongan dan daerah, juga mampu melayani kebutuhan manusia pada umumnya tanpa membeda-bedakan bangsa.
Perpustakaan yang kita idamkan juga bersifat internasional, ini adalah suatu kenyataan dengan penuh keyakinan seperti bangsa Indonesia telah membuktikan kemampuannya memperjuangkan kemerdekaan bangsa-bangsa yang masih terjajah waktu itu, mereka berterima kasih kepada kita bangsa Indonesia, padahal pada waktu itu kita masih sangat miskin, tetapi kita rela berkorban demi menjunjung tinggi martabat kemanusiaan.
Karena itu kita yakin bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan perikeadilan. Sekarang kita telah menikmati kemakmuran hasil usaha-usaha pembangunan yang dilakukan pemerintah secara terus-menerus. Kita patut bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berterima kasih kepada pemimpin-pemimpin kita yang bekerja dengan gigih untuk kemakmuran negeri ini. Lalu Mengapa tidak kita kembangkan dari melawan penjajahan kepada tingkatan yang lebih tinggi lagi yaitu melawan kebodohan? kemudian kita tingkatkan lagi dengan konsep-konsep kita mengenai kerukunan beragama yang sekarang masih menjadi masalah dunia, kita buktikan kepada dunia pengalaman kita dengan falsafah Pancasila, yang telah mampu menciptakan kerukunan beragama.
Untuk kebutuhan di dalam negeri juga perpustakaan ini adalah sebagai pertemuan antara intelektual berbagai agama bersama-sama mendalami agamanya, bertukar pikiran merumuskan kerukunan yang abadi, untuk menghilangkan rasa dendam dan kecurigaan yang ada pada masing-masing golongan, dalam keterbukaan dan saling menghormati. Serta bersama-sama memikirkan pembangunan bangsanya, karena masing-masing telah menyatakan sebagai bangsa Indonesia yang mencintai tanah airnya, yang meletakkan kepentingan nasional di atas segala segalanya.
Di dalam pengetahuan-pengetahuan lainnya juga perpustakaan harus mampu memberikan pelayanan kepada bangsa Indonesia untuk meningkatkan ilmu pengetahuan di segala bidang. Khususnya dengan semua universitas yang ada di Indonesia, perpustakaan ini mengadakan kerjasama di bidang yang ada hubungannya dengan ilmu pengetahuan.
Perpustakaan ini diharapkan nantinya akan berkembang menjadi kota ilmu pengetahuan, yaitu harus mengambil mengambil lokasi yang memungkinkan berkembang dengan mudah, bertempat di ibukota atau di daerah di sekitarnya, yang mudah ditempuh dengan sarana transportasi yang ada. Asrama-asrama mahasiswa yang paling tepat adalah di dekat perpustakaan ini. Asrama yang dimaksudkan disini ialah asrama mahasiswa-mahasiswa dari semua universitas yang ada, sehingga perpustakaan tidak jauh dengan calon calon sarjana. Juga untuk melayani pendatang dari daerah-daerah yang ingin mencari bahan bacaan untuk studinya akan disediakan penginapan dengan fasilitas-fasilitas yang memudahkan belajar.
Disamping itu juga perpustakaan idaman ini harus dilengkapi dengan ruangan-ruangan atau gedung-gedung yang mempunyai daya tampung besar, guna untuk kegiatan-kegiatan seminar , simposium, rapat atau pertemuan ilmiah.  Juga disediakan tempat untuk ceramah-ceramah ilmu dan keagamaan. Di perpustakaan inilah para dosen dan guru besar meningkatkan ilmu pengetahuannya, dari perpustakaan inilah akan dimulai kampanye ilmu untuk meningkatkan mutu sekolah dan perguruan-perguruan tinggi di seluruh Indonesia dan meningkatkan kecerdasan Semua bangsa Indonesia.
Perpustakaan dalam bentuk seperti ini masih berada dalam alam ide, tetapi dalam waktu dekat dengan tekad bulat dan keinginan yang kuat, akan menjadi suatu kenyataan. Indonesia akan menjadi pusat ilmu pengetahuan di dunia. Semua manusia yang cinta ilmu pengetahuan pasti akan tergugah hatinya, akan terbuka pikirannya untuk ikut serta memikirkan cita-cita yang luhur ini.

0 Comments:

Post a Comment