Kita adalah bangsa Indonesia, kebetulan ada yang beragama islam, kristen, hindu, budha dan lain sebagainya. Kita sekarang telah menjadi bangsa yang merdeka, berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Kita di hargai dan di hormati oleh bangsa-bangsa lain dan kehadiran kita di rasakan mereka. Ini adalah berkat perjuangan bangsa Indonesia seluruhnya. Karena perjuangan pahlawan-pahlawan bangsa kita yang telah mengorbankan jiwa, raga dan harta bendanya untuk kemerdekaan kita.
Agama islam mengharuskan bersyukur, yang mana apabila kita bersyukur maka Tuhan akan menambahkan nikmat-Nya kepada kita. Kepada siapakah kita patut bersyukur? Jawabannya tidak lain adalah kepada Allah SWT. Dan kepada pahlawan-pahlawan bangsa Indonesia yang hatinya telah dilimpahi rahmat oleh Tuhan dengan semangat patriotisme dan nasionalisme yang sangat besar sehingga rela meninggalkan anak istri yang dicintainya, melepaskan harta kekayaan yang mereka kumpulkan dengan keringat, untuk kemerdekaan kita. Kemudian kitapun harus bersyukur kepada pemimpin-pemimpin kita yang dengan tekun bekerja dengan tenaga dan fikiran untuk memakmurkan negara Indonesia. Kemudian juga kepada pahlawan-pahlawan dunia yang telah berjuang membela kemanusiaan. Juga kepada tokoh-tokoh islam yang berdedikasi tinggi untuk mengajarkan kepada kita supaya cinta tanah air, karena cinta tanah air itu adalah manifestasi dari iman.
Sejarah telah mencatat bahwa bangsa Indonesia yang beragama islam telah mengambil bagian yang paling besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Islam mengingkari jasa orang. Bangsa Indonesia yang kebetulan beragama kristen, hindu, budha dan lainnya juga telah ikut berjuang merebut kemerdekaan Indonesia. Bahkan yang beragama kristen telah mampu melepaskan ikatan agamanya pada waktu membidik serdadu belanda yang juga beragama kristen. Indonesia adalah tempat tinggal untuk seluruh bangsa Indonesia.
Bangsa Indonesia yang beragama islam dewasa ini, berkat nilai-nilai pancasila yang kita yakini, dapat membuktikan sejarah islam yang menunjukkan toleransi beragama di hormati. Juga ayat-ayat dalam kitab suci al-qur'an telah dikemukakan bahwa islam menghargai dan menghormati agama-agama yang lain. Para cendikiawan muslim telah menunjukkan sikapnya yang baik, telah menunjukkan tindakan-tindakannya yang lues sebagai pernyataan dengan fakta bahwa islam tidak memusuhi agama lain. Juga dari bangsa indonesia yang kebetulan beragama lain dituntut untuk menunjukkan tindakan dan sikap yang luwes pula.
Kita tidak dapat menutup mata terhadap realita yang kita lihat di masyarakat, di berbagai daerah, terkadang masih terjadi sedikit kesalah pahaman atau sesuatu hal yang lainnya antara bangsa Indonesia yang kebetulan berbeda agama. Ada dua macam agama-agama di dunia bila dilihat dari konsepsi dasarnya mengenai umatnya. Yaitu ada agama ekslusif seperti hindu dan yahudi. Agama ekslusif ialah agama khusus untuk umatnya yang tertentu baik dengan batasan ras maupun dengan batasan geografis. Dan kedua adalah agama dakwah yaitu agama islam dan kristen. Disinilah letak masalahnya. Sehingga kita terpaksa mengajukan pertanyaan dengan rasa hormat yang setinggi-tingginya kepada bangsa Indonesia yang beragama islam, kristen, hindu, budha dan lainnya, yang telah menunjukkan tekad bulat untuk hidup rukun dan damai dibumi indonesia ini. Apakah rasa kecurigaan benar-benar telah hilang di semua fihak, terutama antara agama islam dan agama kristen? Bermula dari pemahaman agama dakwah, yaitu agama yang mengharuskan umatnya untuk menyebar luaskan agamanya, terutama bagi agama islam dan kristen yang sama-sama menyatakan sebagai agama universal dan mewajibkan agamanya. Kemungkinan terjadinya pertikaian antara dua petani yang berebut ladang dapat di kendalikan apabila kedua petani iti bersedia menyatakan sawahnya adalah milik bersama. Disinilah Nasionalisme dari masing-masing fihak harus mendapat prioritas pertama. Nasionalisme harus nampak pada permukaan kita sehari-hari.
0 Comments:
Post a Comment