5/08/2020

Hakikat Puasa Romadhon

Guru jelaskan kepadaku apa hakekatnya Puasa Romadhan ini...? Tanya Santri kepada Gurunya.

Sang Guru menjawab, " Hakekat puasa adalah  menahan hati dari menyembah, memuja, dan memuji selain kepada  Allah. Puasa ini dilakukan dengan menahan mata hati dari memandang selain Allah, baik yang lahir maupun yang batin.

Dalam puasa hakiki, hati dibutakan dari pandangan terhadap selain Allah dan tertuju hanya kepada Allah Swt serta cinta kepada-Nya. 

Allah Swt. menciptakan segala sesuatu untuk insan dan insan diciptakan Allah Swt untuk Diri-Nya sendiri. Insan adalah rahasia Allah Swt dan Allah Swt adalah rahasia bagi insan. Rahasia itu berupa Nur Allah. 

Nur itu adalah titik di tengah hati yang diciptakan dari sesuatu yang unik dan gaib. Hanya Ruh yang tahu semua rahasia itu. Ruh juga menjadi penghubung rahasia antara Khaliq dan Makhluk. Rahasia itu tidak mencintai dan tidak tertarik kepada apa dan siapa saja, kecuali  cinta kepada Allah Swt.

Betapa ia akan mencintai dan terpikat kepada yang lain selain Tuhan? 

Padahal, semua yang selain Allah Swt itu akan binasa, dan bersifat sementara atau tidak kekal. Pantaskah seseorang meletakkan cinta dan rindunya kepada sesuatu yang akan binasa dan tidak kekal?! 

Bukankah cinta itu suci, dan wajarlah bila cinta itu diletakkan ke tempat yang suci seperti itu, dan tidak ada yang suci dan kekal selain kesucian Allah Swt. 

Karena itu, wajar bila manusia yang memahami akan kesucian yang kekal ini memberikan cintanya yang suci hanya kepada Allah Swt. Yang Kekal dan abadi Dzat-Nya. Karena itu, Ruh yang telah mengenal hakikat itu akan memberikan cintanya kepada Dzat Allah, dan tidak ingin lagi berpisah dengan-Nya.

أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَاسْتَقِيمُوا إِلَيْهِ 

“Bahwasanya Tuhan kamu ialah Tuhan Yang Esa, maka luruskanlah dirimu kepada-Nya!”(QS [41]:6)

Luruskanlah jalan dan pandanganmu hanya kepada-Nya, tidak kepada yang lain selain Dia. Itulah yang diperintahkan Allah Swt kepada manusia. Karena itu pula, tak seorang pun yang patut dipuja dan dipuji, yang patut dicintai dan dirindukan, kecuali Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi. Tidak ada tujuan akhir yang dituju, kecuali Allah Swt. 

Jika di dalam hati kita ada setitik dzarrah rasa cinta kepada  selain Allah, maka batallah puasa hakiki itu. Jika puasa hakiki batal, kita mengulangi puasa itu, dan menyalakan kembali niat untuk mencintai Allah.

Itulah mengapa kamu kuberi tugas dzikir Lailahaillallah dalam jumlah ribuan kali dalam setiap hari, agar hatimu lebur dalam cinta kepada Allah.

Jika lisan setiap saat dilatih untuk berdzikir, jati juga berdzikir, maka kamu akan melupakan dirimu sendiri, egomu hancur dan rontok. Cintamu kepada Allah membakar dosa-dosamu. Sehingga Yang ada hanyalah Allah, lainnya tidak ada. Itulah yang dijelaskan oleh Nabi Saw dalam.Hadits Qudsi, Allah berfirman, "Puasa itu adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya."

" Wah ternyata selama hidup saya ini belum melakukan  puasa yang sebenarnya, selama ini hanya puasa dari makanan dan minuman saja. Belum sampai ke hakekat Puasa." Ujar Santri tersebut sambil menyesali dirinya.

5/06/2020

Masalah Hukum Jamaah

Blog ilmu Buhun kali ini akan menjelaskan masalah jamaah. Seperti apa, mari kita simak penjelasannya :

1. Salat sendiri karena tidak sabar menunggu jamaah
Lebih baik mana antara salat sendiri di awal waktu atau menunggu jamaah didirikan?
Jawaban: menurut Imam Al-Nawawi, jika jamaah didirikan jauh setelah masuknya waktu salat, maka yang lebih baik salat sendiri di awal waktu. Jika tidak demikian maka yang lebih baik menunggu jamaah.
Referensi: kitab roudoh al-tholibin wa 'Umdah al-Muftin karya Imam Abi Zakaria Yahya Al Nawawi Juz 1 hal: 208 Daar Al kutub Al ilmiyyah yang bunyinya jika menunda salat demi menunggu jamaah butuh waktu lama, maka lebih baik salat sendiri di awal waktu. Akan tetapi, jika tidak, lebih baik menunda salat menunggu jamaah. Khilaf ini jika seseorang hanya melakukan salat satu kali. Jika ia melakukan salat sendiri di awal waktu dan salat lagi berjamaah di akhir waktu maka itu sangat baik.

2. Salat imam yang lama
Bolehkah imam membaca surat-surat yang panjang saat berjamaah? 
Jawaban: boleh. Akan tetapi, sebaiknya imam membaca surat yang sesuai dengan kondisi makmum, agar makmum Tidak kapok berjamaah.
Referensi: kitab badaiu Al-Soni'i karya Syekh Ala-u al-din Al Hasani Al Hanafi Juz 1 hal: 276 Daar Al kutub Al ilmiyah yang bunyinya pada zaman ini, yang lebih utama imam membaca bacaan sesuai kondisi para makmumnya. Imam sebaiknya membaca bacaan yang tidak membuat jamaah kapok, karena memperbanyak jamaah lebih baik daripada memperpanjang bacaan.

3. Menyentuh pundak saat akan bermakmum.
Apa hukum menyentuh orang yang salat bagi orang yang ingin bermakmum?
Jawaban: hukumnya boleh. Bahkan bisa sunah, memandang karena hal itu membuat Imam berniat jamaah, sehingga mendapat fadilahnya. Akan tetapi, kesunahan ini berlaku dengan catatan:
1. Tidak mengganggu kekhusuan.
2. Tidak membuat orang meyakini hal itu sunnah atau wajib.
Referensi: Kitab Bulghoh al-Tholab karya Syekh Toyfur 'Ali Wafa al-Maduri Hal : 145 yang bunyinya tidak masalah menyentuh bahu Imam ketika hendak bermakmum padanya, selama tidak mengganggu Imam. Jika sangat mengganggu Imam, maka hukumnya haram. Dan jika Imam sedikit terganggu, maka hukumnya makruh. Hal itu juga makruh, jika membuat orang awam menduga hal tersebut adalah sunnah atau wajib. Sedang bila tidak terjadi hal di atas, dan makmum menduga kuat bahwa dengan menyentuh bahu, Imam akan berniat jamaah, maka hukumnya Sunnah karena termasuk menolong dalam kesunahan.

4. Wanita pergi berjamaah ke masjid
Apa hukum wanita yang pergi ke masjid untuk melaksanakan salat berjamaah?
Jawaban: diperinci:
A) jika wanita tersebut sudah tua, maka boleh. Dan disunnahkan bagi suami mengizinkannya pergi ke masjid.
B) jika masih berparas atau berpenampilan cantik, makruh keluar ke masjid dengan 2 syarat:
1) tidak diyakini atau diduga timbul fitnah.
2) mendapat izin dari suami atau orang tua perlu diketahui bahwa makruh bagi suami atau orang tua mengizinkan wanita seperti ini untuk pergi ke masjid.
Referensi: kitab Hasiah Iana Al tholibin Ala Fathi al-mu'in Karya Al allamah Abi Bakar Al Syato juz 2 hal: 5 Al Haramain yang bunyinya makruh bagi wanita yang rupawan datang ke masjid bersama para laki-laki. Makruh bagi suami dan Wali memberikan izin datang ke masjid. Sedangkan bagi selain wanita yang rupawan tidak dimakruhkan datang dan disunnahkan bagi suami, majikan, atau wali memberikan izin saat mereka meminta izin ketika aman dari hal buruk.

Perpustakaan Idaman

Kita sangat bersyukur dan menyatakan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada mereka yang berdedikasi tinggi di dalam menekuni perpustakaan, sehingga di Indonesia telah terdapat berbagai jenis perpustakaan seperti perpustakaan sekolah yang ada di setiap sekolah, perpustakaan perguruan tinggi yang ada di universitas-universitas, Akademi dan sekolah-sekolah tinggi, perpustakaan umum  perpustakaan khusus dan nasional. Tetapi juga tidak salah bila kita mengakui suatu kenyataan bahwa semua jenis perpustakaan yang ada itu bersifat sektoral. Bila kita hendak mengadakan penelitian tentang sesuatu, pertama kita harus tahu dulu Apa permasalahannya, baru kita dapat menentukan ke perpustakaan mana kita harus pergi sehingga puluhan perpustakaan kita kunjungi satu-satu.  Terkadang buku yang kita butuhkan tidak ada di sana.
Seorang sarjana yang sudah selesai kuliah pada umumnya langsung mencari pekerjaan. Lapangan kerja untuk sarjana jumlahnya amat sedikit. Bagi yang sudah mendapatkan pekerjaan akan sibuk dengan tugas-tugas rutinnya untuk mengejar karir . Kalau jenis pekerjaan sesuai dengan keahliannya tidak menjadi masalah. Yang perlu diperhatikan adalah kalau jenis pekerjaannya sama sekali tidak ada hubungannya dengan hasil studi yang diperoleh dari perguruan tinggi, sehingga dia perlu belajar lagi dari awal supaya mampu melaksanakan tugasnya. Dalam kenyataan di masyarakat kita sering melihat adanya seorang tamatan sekolah menengah lebih Cemerlang dari seorang sarjana di bidang ilmu pengetahuan, karena yang satu lebih banyak belajar dan membaca. Proses belajar itu dimulai dari lahir sampai ke lubang kubur . Membangkitkan minat membaca itu bukan karena didorong atau dipaksa, akibatnya akan menjadi buruk. Tetapi dengan memberikan rangsangan agar orang tertarik untuk membaca. Sekarang kita harus dapat menghargai ilmu.  Meningkatkan intelektualitas bangsa bukan hanya sampai batas mendirikan universitas yang baru atau meningkatkan mutu universitas yang ada, tetapi berkelanjutan sampai masa kuliah selesai untuk terus membaca.
Dari uraian tersebut diatas dapat kita simpulkan bahwa calon-calon sarjana kita menghadapi kesulitan untuk menulis, perpustakaan yang ada bersifat sektoral , kualitas ilmu pengetahuan yang rendah,  perpustakaan sebagai tolak ukur kecerdasan suatu bangsa, intelektualitas harus ditingkatkan terus-menerus dan lain sebagainya.
Titik tolak berpikir kita dimulai dari pemahaman ilmu itu sendiri yaitu bahwa ilmu pengetahuan adalah suatu kebulatan yang tidak dapat dipisah-pisahkan dan memang tidak ada satu garis demarkasi yang jelas. Istilah ilmu agama dan ilmu umum adalah hanya merupakan terminologi yang dengan sengaja diciptakan untuk memudahkan yaitu untuk membedakan antara yang satu dengan yang lainnya, bukan perbedaan hakekat, hanya untuk membedakan mana si Kardi dan mana Jumin. Kita semua makhluk Tuhan yang maha esa. Ilmu adalah makhluk Tuhan untuk kita, supaya kita mampu menguasai alam ini. Ilmu umum dan ilmu agama hanyalah perbedaan nama, sampai sekarang belum ada orang yang mampu menjelaskan garis demarkasi yang pasti antara keduanya.
Perpustakaan yang ingin kita idamkan adalah Perpustakaan Nasional yang bersifat umum, yang mampu melayani kebutuhan seluruh bangsa Indonesia, dengan tidak membeda-bedakan agama golongan dan daerah, juga mampu melayani kebutuhan manusia pada umumnya tanpa membeda-bedakan bangsa.
Perpustakaan yang kita idamkan juga bersifat internasional, ini adalah suatu kenyataan dengan penuh keyakinan seperti bangsa Indonesia telah membuktikan kemampuannya memperjuangkan kemerdekaan bangsa-bangsa yang masih terjajah waktu itu, mereka berterima kasih kepada kita bangsa Indonesia, padahal pada waktu itu kita masih sangat miskin, tetapi kita rela berkorban demi menjunjung tinggi martabat kemanusiaan.
Karena itu kita yakin bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan perikeadilan. Sekarang kita telah menikmati kemakmuran hasil usaha-usaha pembangunan yang dilakukan pemerintah secara terus-menerus. Kita patut bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berterima kasih kepada pemimpin-pemimpin kita yang bekerja dengan gigih untuk kemakmuran negeri ini. Lalu Mengapa tidak kita kembangkan dari melawan penjajahan kepada tingkatan yang lebih tinggi lagi yaitu melawan kebodohan? kemudian kita tingkatkan lagi dengan konsep-konsep kita mengenai kerukunan beragama yang sekarang masih menjadi masalah dunia, kita buktikan kepada dunia pengalaman kita dengan falsafah Pancasila, yang telah mampu menciptakan kerukunan beragama.
Untuk kebutuhan di dalam negeri juga perpustakaan ini adalah sebagai pertemuan antara intelektual berbagai agama bersama-sama mendalami agamanya, bertukar pikiran merumuskan kerukunan yang abadi, untuk menghilangkan rasa dendam dan kecurigaan yang ada pada masing-masing golongan, dalam keterbukaan dan saling menghormati. Serta bersama-sama memikirkan pembangunan bangsanya, karena masing-masing telah menyatakan sebagai bangsa Indonesia yang mencintai tanah airnya, yang meletakkan kepentingan nasional di atas segala segalanya.
Di dalam pengetahuan-pengetahuan lainnya juga perpustakaan harus mampu memberikan pelayanan kepada bangsa Indonesia untuk meningkatkan ilmu pengetahuan di segala bidang. Khususnya dengan semua universitas yang ada di Indonesia, perpustakaan ini mengadakan kerjasama di bidang yang ada hubungannya dengan ilmu pengetahuan.
Perpustakaan ini diharapkan nantinya akan berkembang menjadi kota ilmu pengetahuan, yaitu harus mengambil mengambil lokasi yang memungkinkan berkembang dengan mudah, bertempat di ibukota atau di daerah di sekitarnya, yang mudah ditempuh dengan sarana transportasi yang ada. Asrama-asrama mahasiswa yang paling tepat adalah di dekat perpustakaan ini. Asrama yang dimaksudkan disini ialah asrama mahasiswa-mahasiswa dari semua universitas yang ada, sehingga perpustakaan tidak jauh dengan calon calon sarjana. Juga untuk melayani pendatang dari daerah-daerah yang ingin mencari bahan bacaan untuk studinya akan disediakan penginapan dengan fasilitas-fasilitas yang memudahkan belajar.
Disamping itu juga perpustakaan idaman ini harus dilengkapi dengan ruangan-ruangan atau gedung-gedung yang mempunyai daya tampung besar, guna untuk kegiatan-kegiatan seminar , simposium, rapat atau pertemuan ilmiah.  Juga disediakan tempat untuk ceramah-ceramah ilmu dan keagamaan. Di perpustakaan inilah para dosen dan guru besar meningkatkan ilmu pengetahuannya, dari perpustakaan inilah akan dimulai kampanye ilmu untuk meningkatkan mutu sekolah dan perguruan-perguruan tinggi di seluruh Indonesia dan meningkatkan kecerdasan Semua bangsa Indonesia.
Perpustakaan dalam bentuk seperti ini masih berada dalam alam ide, tetapi dalam waktu dekat dengan tekad bulat dan keinginan yang kuat, akan menjadi suatu kenyataan. Indonesia akan menjadi pusat ilmu pengetahuan di dunia. Semua manusia yang cinta ilmu pengetahuan pasti akan tergugah hatinya, akan terbuka pikirannya untuk ikut serta memikirkan cita-cita yang luhur ini.

5/05/2020

Keutamaan Shalat Tarawih

Disini akan di jelaskan beberapa keutamaan shalat Tarawih yang di ambil dari Kitab Durrotu al-Naashihiin.. 

1. Malam pertama

عن على بن ابى طالب رضى الله تعالى عنه انه قال سئل النبى عليه الصلاة والسلام عن فضائل التراويح فى شهر رمضان فقال يخرج المؤمن من ذنبه فى اول ليلة كيوم ولدته امه

Diriwayatkan dari ali bin abi tholib Ra.bahwa sesungguhnya ali berkata : Nabi alaihis sholatu was salamu ditanya tentang keutamaan tarowih di bulan romadlon. Maka Nabi menjawab : "pada malam pertama keluarlah dosa orang mukmin (yang melakukan tarawih) sebagaimana ibunya melahirkan ia di dunia

2. Malam ke 2

وفى الليلة الثانية يغفر له ولأبويه ان كان مؤمنين

Pada malam yang ke 2, orang yang sholat tarawih akan diampuni dosanya dan dosa ke-2 orang tuanya jika keduanya mukmin

3. Malam ke 3

وفى الليلة الثالثة ينادي ملك من تحت العرش استأنف العمل غفر الله ما تقدم من ذنبك

Pada malam yang ke 3, malaikat dibawah arasy berseru,mulailah melakukan amal kebaikan (sholat tarawih) maka ALLOH akan mengampuni dosamu.

4. Malam ke 4

وفى الليلة الرابعة له من الاجر مثل قراءة التورات والانجيل والزبور والفرقان

Pada malam yang ke 4, bagi yang melakukan tarawih dapat pahala sebagaimana pahala orang yang membaca kitab taurot,injil,zabur dan alqur'an.

5. Malam ke 5

وفى الليلة الخامسة اعطاه الله تعالى مثل من صلى فى المسجد الحرام و المسجد المدينة والمسجد الاقصى


Pada malam yang ke 5, ALLOH memberikan pahala bagi yang tarawih sebagaimana pahalanya orang yang sholat di masjidil harom, masjid madinah/nabawi dan masjidil aqsho

6. Malam ke 6

وفى الليلة السادسة اعطاه الله تعالى ثواب من طاف بالبيت المعمور ويستغفر له كل حجر ومدر

Pada malam yang ke 6, ALLOH memberikan pahala pada yang bertarawih sebagaimana pahalanya orang yang thowaf dibaitul makmur dan setiap batu dan tanah memintakan ampunan padanya

7. Malam ke 7

وفى الليلة السابعة فكأنما ادرك موسى عليه السلام ونصره على فرعون وهامان

Pada malam yang ke 7, yang melakukan tarawih seakan-akan menemui zaman nabi Musa as dan menolongnya dari serangan fir'aun dan haman.

8. Malam ke 8

وفى الليلة الثامنة اعطاه الله تعالى ما اعطى ابراهيم عليه السلام

Pada malam yang ke 8, ALLOH akan memberi anugrah sebagaimana anugrah yang diberikan pada Nabi Ibrohim alaihis salam

9. Malam ke 9

وفى الليلة التاسعة فكأنما عبد الله تعالى عبادة النبى عليه الصلاة والسلام

Pada malam yang ke 9, seolah-olah orang yang tarawih beribadah pada ALLOH sebagaimana ibadahnya para Nabi alaihis sholatu was salam

10. Malam ke 10

وفى اليلة العاشرة يرزقه الله تعالى خيرى الدنيا والآخرة

Pada malam yang ke 10, ALLOH akan memberi rizki yang lebih bagus didunia maupun akhirat bagi yang tarawih

11. Malam ke 11

وفى الليلة الحادى عشرة يخرج من الدنيا كيوم ولد من بطن امه

Pada malam yang ke 11, orang yang tarawih kelak ia akan keluar dari dunia (mati) seperti hari dimana ia baru dilahirkan dari perut ibunya

12. Malam ke 12

وفى الليلة الثانية عشرة جاء يوم القيامة ووجهه كالقمر ليلة البدر

Pada malam yang ke 12, pada saat hari kiamat datang wajahnya orang yang tarowih bersinar bagaikan rembulan dimalam purnama

13. Malam ke 13

وفى الليلة الثالثة عشرة جاء يوم القيامة أمنا من كل سوء

Pada malam yang ke 13, pada saat hari kiamat tiba orang yang tarawih akan selamat dari segala macam keburukan

14. Malam ke 14

وفى الليلة الرابعة عشرة جاءت الملائكة يشهدون له انه قد صلى التراويح فلا يحاسبه الله يوم القيامة

Pada malam yang ke 14, malaikat pada menjadi saksi bagi yang tarawih bahwa ia sudah melakukan sholat tarawih maka ALLOH tidak menghisabnya besok di hari kiamat

15. Malam ke 15

وفى الليلة الخامسة عشرة تصلى عليه الملائكة وحملة العرش والكرسى

Pada malam yang ke 15, para malaikat dan para malaikat penyangga arasy dan para malaikat penjaga kursi kerajaan langit pada memintakan ampunan pada orang yang sholat tarawih

16. Malam ke 16

وفى الليلة السادسة عشرة كتب الله له براءة النجاة من النار وبراءة الدخول من الجنة

Pada malam yang ke 16, ALLOH akan mencatat kebebasan selamat dari neraka dan kebebasan masuk surga bagi yang tarawih

17. Malam ke 17

وفى الليلة السابعة عشرة يعطى مثل ثواب الانبياء

Pada malam yang ke 17, yang tarawih akan diberi pahala sebagaimana pahalanya para nabi

18. Malam ke 18

وفى الليلة الثامنة عشر نادى ملك ياعبد الله ان الله رضى عنك وعن والديك

Pada malam yang ke 18, malaikat telah berseru (pada yang tarawih) wahai hamba ALLOH,sesungguhnya ALLOH telah meridloimu dan ke-2 orang tuamu

19. Malam ke 19

وفى الليلة التاسعة عشرة يرفع الله درجاته فى الفردوس

Pada malam yang ke 19, ALLOH akan mengangkat derajat-derajat yang tarowih disurga firdaus

20. Malam ke 20

وفى الليلة العشرين يعطى ثواب الشهداء والصالحين

Pada malam yang ke 20, orang tarawih akan diberi pahala seperti pahala orang-orang yang mati shahid dan orang-orang sholih

21. Malam ke 21

فى الليلة الحادية والعشرين بنى الله له بيتا فى الجنة من النور

Pada malam yang ke 21, ALLOH akan membangunkan rumah di surga yang terbuat dari cahaya untuk yang tarawih

22. Malam ke 22

وفى الليلة الثانية والعشرين جاء يوم القيامة امنا من كل غم وهم

Pada malam yang ke 22, jika hari kiamat tiba maka yang tarawih akan selamat dari segala bentuk kesusahan dan kebingungan

23. Malam ke 23

وفى الليلة الثالثة والعشرين بنى الله له مدينة فى الجنة

Pada malam yang ke 23, ALLOH akan membangunkan kota didalam surga bagi yang tarawih

24. Malam ke 24

وفى الليلة الرابعة والعشرين كان له اربع وعشرون دعوة مستجابة

Pada malam yang ke 24, orang yang tarawih akan memperoleh 24 doa yang mustajab/manjur

25. Malam ke 25

وفى الليلة الخامسة والعشرين يرفع الله تعالى عنه عذاب القبر

Pada malam yang ke 25, ALLOH akan menghilangkan siksa kubur dari orang yang tarawih

26. Malam ke 26.

وَفِى اللَّيْلَةِ السَّادِسَةِ وَاْلعِشْرِيْنَ يَرْفَعُ اللهُ لَهُ ثَوَابَهُ اَرْبَعِيْنَ عَامًا

Pada malam yang ke 26, ALLOH meningkatkan baginya pahala selama empat puluh tahun.

27. Malam ke 27

وَفِى اللَّيْلَةِ السَّابِعَةِ وَاْلعِشْرِيْنَ جَازَ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ عَلَى الصِّرَاطِ كَاْلبَرْقِ اْلخَاظِفِ

Pada malam yang ke 27, di hari qiyamat dia melewati jembatan (syirathal mustaqiim) dengan mudah lagi cepat laksana halilintar menyambar.

28. Malam ke 28

 وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّامِنَةِ وَاْلعِشْرِيْنَ يَرْفَعُ اللهُ لَهُ اَلْفَ دَرَجَةٍ فِى اْلجَنَّةِ

Pada malam yang ke 28, ALLOH mengangkat seribu derajat baginya didalam surga.

29. Malam ke 29

وَفِى اللَّيْلَةِ التَّاسِعَةِ وَاْلعِشْرِيْنَ أَعْطَاهُ اللهُ ثَوَابَ اَلْفِ حِجَّةٍ مَقْبُوْلَةٍ

Pada malam yang ke 29, ALLOH memberikan kepadanya pahala seribu ibadah haji yang diterima.

30. Malam ke 30

 وَفِى اللَّيْلَةِ الثَّلاَثِيْنَ يَقُوْلُ اللهُ " يَاعَبْدِى كُلْ مِنْ ثِمَارِ اْلجَنَّةِ وَاغْتَسِلْ مِنْ مَاءِ السَّلْسَبِيْلِ وَاشْرَبْ مِنَ اْلكَوْثَرِ مِنَ اْلكَوْثَرِ اَنَارَبُّكَ وَاَنْتَ عَبْدِى

Pada malam yang ke 30, ALLOH berfirman :”makanlah buah-buahan surga, mandilah dengan air salsabil dan minumlah dari telaga kautsar, aku adalah Tuhanmu dan Engkau adalah hambaku”. (Durrotun Nashihin). 

والله أعلم 
Dan hanya Allah SWT Yang Maha Mengetahui Segalanya.

Wabah Penyakit dalam Islam dan Penyikapannya

Hari ini umat manusia dihadapkan pada masalah bumi ini, sebuah virus/wabah yg tak terlihat. 

Tapi membuat seisi bumi takut..
Yang membuat semua kekuatan, senjata, dan kesombongan bertekuk lutut, lumpuh, dihadapan kekuasaan Allah SWT..

Memang begitulah sunatullahnya, 
Allah SWT menghancurkan tingginya kesombongan dunia dengan sesuatu yang kecil

Agar runtuh dengan sehina-hinanya, seperti Namrud yg mati hina karena seekor lalat. 

Tapi masalah bumi ini adalah masalah muslimin juga..
Bagaimana kita bersikap..?

Karena hari ini sebagian saudara kita menganggap remeh dengan pasrah saja

Dan ada yang sangat berlebihan dengan bahkan tidak mau berjabat tangan

Indahnya agama ini, karena semua masalah sudah ada solusinya..

Dan Rasulullah SAW bersama para sahabatnya adalah orang-orang paling berjasa dalam hidup kita

Dalam kebingungan kita hari ini pun mereka semua hadir dengan petunjuknya.. 

Bukan hanya itu, tapi mereka juga hadir membawa kabar gembira untuk kita..

Kisah ini detail diceritakan dalam buku tentang khalifah Umar bin Khattab ra karya Syaikh Ali Ash Shalabi..

Tahun 18 H..
Hari itu Khalifah Umar bin Khattab ra bersama para sahabatnya berjalan dari Madinah menuju negeri Syam.

Mereka berhenti didaerah perbatasan sebelum memasuki Syam karena mendengar ada wabah Tha'un Amwas yang melanda negeri tersebut. 

Sebuah penyakit menular, benjolan diseluruh tubuh yg akhirnya pecah dan mengakibatkan pendarahan.

Abu Ubaidah bin Al Jarrah, seorang yang dikagumi Umar ra, sang Gubernur Syam ketika itu datang ke perbatasan untuk menemui rombongan.

Dialog yang hangat antar para sahabat, apakah mereka masuk atau pulang ke Madinah.. 
Umar yang cerdas meminta saran muhajirin, anshar, dan orang2 yg ikut Fathu Makkah. Mereka semua berbeda pendapat..

Bahkan Abu Ubaidah ra menginginkan mereka masuk, dan berkata mengapa engkau lari dari takdir Allah SWT?

Lalu Umar ra menyanggahnya dan bertanya. Jika kamu punya kambing dan ada 2 lahan yg subur dan yg kering, kemana akan engkau arahkan kambingmu? Jika ke lahan kering itu adalah takdir Allah, dan jika ke lahan subur itu juga takdir Allah

Sesungguhnya dengan kami pulang, kita hanya berpindah dari takdir satu ke takdir yg lain.

Akhirnya perbedaan itu berakhir ketika Abdurrahman bin Auf ra mengucapkan hadist Rasulullah SAW.
Jika kalian mendengar wabah melanda suatu negeri. Maka, jangan kalian memasukinya. Dan jika kalian berada didaerah itu janganlah kalian keluar untuk lari darinya.
(HR. Bukhari & Muslim)

Akhirnya mereka pun pulang ke Madinah.. Umar ra merasa tidak kuasa meninggalkan sahabat yg dikaguminya, Abu Ubaidah ra.. Beliau pun menulis surat untuk mengajaknya ke Madinah. 

Namun beliau adalah Abu Ubaidah ra, yang hidup bersama rakyatnya dan mati bersama rakyatnya.. 
Umar ra pun menangis membaca surat balasan itu..

Dan bertambah tangisnya ketika mendengar Abu Ubaidah, Muadz bin Jabal, Suhail bin Amr, dan sahabat2 mulia lainnya radiyallahuanhum wafat karena wabah Tha'un dinegeri Syam.

Total sekitar 20 ribu orang wafat, hampir separuh penduduk Syam ketika itu..

Pada akhirnya, wabah tersebut berhenti ketika sahabat Amr bin Ash ra memimpin Syam

Kecerdasan beliau lah yang menyelamatkan Syam
Hasil tadabbur beliau dan kedekatan dengan alam ini..

Amr bin Ash berkata:
Wahai sekalian manusia, penyakit ini menyebar layaknya kobaran api. Jauhilah dan berpencarlah dengan menempat di gunung-gunung..

Mereka pun berpencar dan menempati gunung2. 
Wabah pun berhenti layaknya api yang padam karena tidak bisa lagi menemukan bahan yang dibakar..

Lalu, belajar dari bagaimana orang-orang terbaik itu bersikap.. 
Maka inilah panduan dan kabar gembira ditengah kesedihan ini untuk kita semua

Pertama, karantina.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW diatas, Maka itulah konsep karantina yang hari ini kita kenal.

Mengisolasi daerah yang terkena wabah.. 
Seluruh negara menjalaninya.. 
Namun ada negara yang entah darimana mengambil petunjuknya,
Negara tsb malah menyuruh orang2 masuk karena dalih ekonomi dan pariwisata.
Semoga Allah SWT melindungi semua penduduk negara tersebut

Kedua, bersabar.
Karena Rasulullah SAW bersabda:
Tha'un merupakan azab yang ditimpakan kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Kemudian Dia jadikan rahmat kepada kaum mukminin.

Maka, tidaklah seorang hamba yang dilanda wabah lalu ia menetap dikampungnya dengan penuh kesabaran dan mengetahui bahwa tidak akan menimpanya kecuali apa yang Allah SWT tetapkan, baginya pahala orang yang mati syahid.
(HR. Bukhari dan Ahmad)

Masya Allah.. ternyata mati syahid lah balasan itu.. sesuatu yang didambakan kaum muslimin. 
Maka, sabar dan tanamkanlah keyakinan itu. Jika takdir Allah menyapa kita, berharaplah syahid..

Ketiga, berbaik sangka dan berikhtiarlah.
Karena Rasulullah SAW bersabda:
Tidaklah Allah SWT menurunkan suatu penyakit kecuali Dia juga yang menurunkan penawarnya. 
(HR. Bukhari)

Umar bin Khattab berikhtiar menghindarinya serta Amr bin Ash berikhtiar menghapusnya.

Yang keempat, banyak berdoalah.
Dan doa2 keselamatan itu sudah kita lafadzkan di setiap pagi dan sore. 
: _Bismillahilladzi laa yadhurru maasmihi, say'un fil ardhi walafissamaai wahuwa samiul'alim_
(Dengan nama Allah yang apabila disebut, segala sesuatu dibumi dan langit tidak berbahaya. Dialah maha mendengar dan maha mengetahui)
Barang siapa yang membaca dzikir tsb 3x dipagi dan petang. Maka tidak akan ada bahaya yg memudharatkannya 
(HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

Yang terakhir, sebagaimana solusi dari Amr bin Ash untuk berpencar.. 
Menjaga jarak dr keramaian dan menahan diri untuk dirumah
Cara inilah yang banyak ditiru dunia luar, mereka menyebutnya social distancing.. 

Semua solusi itu sudah ada, 
Solusi langit dan Bumi 

Solusi pertama dan terakhir, solusi Bumi
Ikhtiar dengan karantina & menjaga diri dari keramaian (social distancing).. 
Selama ini sudah dilakukan bahkan oleh orang2 didunia barat..

Namun mereka tidak punya solusi Langit..
Bersabar, keyakinan dan berbaik sangka akan ketetapan Allah, berdoa, dan bahkan janji akan gelar mati Syahid jika kita melakukan itu semua..

Semoga kita senantiasa dilindungi Allah SWT..
Dan bertemu kembali ditempat terbaik di SurgaNya..

Mari kita sikapi datangnya Pandemi Convid-19 ini secara rasional dan terukur, tidak abai tapi juga tidak lebay.

Belajar

Belajar merupakan suatu aktifitas kita sebagai manusia dalam rangka menambah ilmu atau pengetahuan sehingga kita merasa nyaman dalam mengarungi kehidupan. Karena orang yang tidak belajar dia akan gelisah dalam menghadapi realita kehidupannya. Belajar menjadikan diri kita semakin banyak wawasan dan kemudian akan bersikap dewasa dalam menyikapi berbagai persoalan dalam hidup. Orang yang malas belajar dalam hidupnya dia kelak akan menjadi manusia yang tertindas. Betapa banyak contoh di hadapan kita dampak karena dia malas untuk belajar. Contoh yang paling nyata dari malas belajar yaitu dia hidup tidak punya prinsip, dan tujuan yang jelas. Belajar tidak mesti di sekolah saja. Malah justru belajar di luar sekolah itu lebih banyak menambah wawasan pengetahuan kita. Seperti kita ketahui bahwa dalam ajaran islam, wahyu pertama kali turun kepada Nabi Muhammad SAW ketika beliau di gua Hira adalah perintah Iqra (membaca, meneliti, mengeksperimen, mengamati, mencermati, dll). Konsep tersebut (Iqra) merupakan suatu konsep dari Allah SWT selaku Tuhan Pencipta Alam semesta untuk membangun peradaban di dunia. Kalau kita sungguh-sungguh melihat, juga mengamati peradaban-peradaban yang sekarang ini, seperti berkembangnya alat-alat tekhnologi canggih, munculnya gedung-gedung pencakar langit, dll kesemuanya itu adalah dari hasil belajar. Dari sini kita bisa faham bahwa untuk benar-benar menjadi Khalifatu Fiil Ardh (pengganti Tuhan di bumi) ini adalah dengan kesungguhan kita dalam belajar.
Untuk belajar kita juga jangan hanya mengambil dari orang yang lebih tua saja, bisa jadi justru banyak ilmu atau ucapan yang keluar dari mulutnya manusia yang lebih kecil usianya dari kita. Dan itu mengandung pengetahuan yang sangat berharga.
Aktifitas belajar sendiri adalah di mulai dari alam Kandungan sampai keliang lahat. Oleh karenanya jangan sampai kita menunda-nunda untuk belajar. Sebetulnya tidak ada kata terlambat dalam belajar. Walaupun pepatah mengatakan bahwa belajar di waktu kecil ibarat mengukir di atas batu dan belajar diwaktu besar ibarat mengukir di atas air.
Jadi janganlah kita malas untuk belajar, kapan dan dimana saja.

5/02/2020

Statemen Yang Menyakitkan Hati

Kalimat-kalimat yang sangat menyakitkan hati masih sering dilontarkan dari satu golongan islam kepada yang lainnya.
Kalimat-kalimat itu kita sebutkan disini dengan terus terang, dan mohon maaf atas keterus terangan ini, yaitu seperti : "Kyai Kampungan, Kyai Bodoh, Kyai berfikir sempit hanya tahu ilmu agama saja, harus belajar dooong..." ini keluar dari satu fihak, dan dari fihak lainnya : "Mujtahid gadungan, ngaku pinter, tidak tahu etiket, seperti katak dalam tempurung, merasa paling jagoan sendiri". Kalimat-kalimat seperti itu hanya bisa di ucapkan dengan penuh emosi. Yang pasti orang-orang mencetuskan kata-kata yang menyakitkan hati itu adalah bukan orang-orang cendikiawan. Kita menilai indikator istimewa kecendikiawanan ialah bahwa logikanya mampu menguasai emosinya. Kekuatan berfikir yang dominan dalam dirinya. Untuk menentukan skala prioritas dalam menangani permasalahan yang kita hadapi ialah kita tentukan dari segi dampaknya terhadap kehidupan bernegara. Kerukunan antar agama-agama yang berbeda yang lebih penting, ataukah kerukunan antar golongan dalam satu agama. Kita melihat keduanya adalah masalah yang harus di selesaikan, tetapi mungkin fihak yang menyelesaikannya yang berbeda. Kita serahkan saja penyelesaian masalah antara golongan dikalangan umat islam kepada yang mulia para Alim Ulama dan yang terhormat para cendekiawan muslim.
Kita berdiri di tengah dengan jarak yang sama antara mereka dengan kita. Bahkan kita dapat menilai bahwa perbedaan pendapat itu bukan masalah, malah sebaliknya, adalah sebagai indikator bahwa mereka benar-benar hidup dan dinamis. Karena "Perbedaan pendapat para Ulama itu sebagai Rahmat". Penyelesaian yang kita inginkan bukan supaya mereka mempunyai pendapat yang sama, karena ini tidak mungkin terjadi. Bisa saja terjadi, tidak ada pendapat yang berbeda, semuanya sama, yaitu dengan cara yang paling mudah, kebebasan berfikir kita coret. Tetapi ini tidak dikehendaki oleh siapapun. Yang paling penting ialah masing-masing menghindari mengeluarkan statemen yang mungkin menyakitkan hati.

Penilaian terhadap Cendikiawan Muslim

Pemikir-pemikir islam berusaha dengan sungguh-sungguh untuk membantah pendapat-pendapat orientalis yang menyudutkan islam.
Antara lain dikatakan bahwa islam sampai sekarang masih terus semakin meluas di benua afrika dan pada bangsa-bangsa yang masih terbelakang. Ditengah pemikir-pemikir islam berusaha untuk membuktikan bahwa islam dan ilmu pengetahuan itu paralel dan saling mendukung.
Dikalangan umat islam sendiri, yang ini mungkin kekeliruan yang tidak di sengaja, hampir saja dapat disimpulkan bahwa islam dan kebodohan itu cocok dan sejajar. Yaitu beranjak dari penilaian terhadap para cendikiawan muslim dari segi ibadahnya. Penilaian itu dapat dirumuskan demikian : "Dia orang pandai dan berpengetahuan luas tidak melakukan ibadah dengan baik. Shalat hampir dilakukan di akhir waktu, tidak pernah berdzikir, selalu menganggap enteng terhadap hukum islam. Tetapi ia petani dikampung ternyata mempunyai keimanan yang kuat dari dia. Shalat dilakukan tepat pada waktunya, berikut sembahyang sunnah qobliyah dan ba'diyahnya. Berpeci rapih bila menghadap Tuhan". Penilaian semacam ini dapat kita terima sebagai suatu fakta yang kemungkinan besar benar adanya. Tetapi penilaian kita lain terhadap seorang muslim, yaitu bukan hanya di lihat dari segi ibadahnya saja. Sebab fakta itu apabila kita terima, berarti kita menyetujui bahwa islam itu cocok untuk orang bodoh. Karena sebenarnya perbedaan antara petani dan cendikiawan itu mengenai keimanannya hanya Allah yang mengetahui. Karena manifestasi keimanannya yang berbeda. Imannya mungkin sama dan kemungkinan besar cendikiawan yang lebih kuat. Kemampuan seorang petani di kampung manifestasi keimanannya adalah dengan sesuatu yang dimampuinya, dengan sesuatu yang mudah di tampilkan, yaitu cukup dengan belajar syarat rukunnya wudhu dan shalat saja, kemudian mengikuti majelis ta'lim seminggu sekali, lalu dia lakukan shalatnya. Kemudian semakin kuat dan kokoh keimanannya. Kelakuan sehari-hari semakin baik dengan orang-orang sekampungnya, "karena shalat itu bisa mencegah orang dari perbuatan yang keji dan jahat". Seorang cendikiawan selalu sibuk menekuni ilmu pengetahuannya, menghadiri seminar dimana-mana, mempersiapkan makalah, mengajar dan sebagainya. Sehingga waktunya banyak tersita untuk kegiatan-kegiatan ilmiyah. Tetapi apakah mengembangkan ilmu pengetahuan yang akan memajukan bangsa Indonesia, memakmurkan, mencerdaskan dan mengangkat martabat bangsa Indonesia di forum-forum Internasional bukan termasuk ibadah...!!??, bahkan ibadah semacam inilah yang akan mendapat kredit poin yang lebih banyak seperti yang di gambarkan al-qur'an. Kita menilai bahwa kedua belah fihak mengandung kebenaran, tetapi yang paling baik ialah kekurangan yang ada di kedua belah fihak bisa di perbaiki. Si petani kampung harus dirangsang supaya semangat membaca dan belajar terus sampai masuk liang kubur, dan si cendikiawan mendekatkan diri kepada Allah dengan ibadah yang khusyu sampai ajalnya di cabut. Sehingga seorang muslim dapat menampilkan prestasi ilmu pengetahuan dan ibadahnya secara seimbang. Semoga Tuhan Yang Maha Esa Memberkahi mereka semua.

5/01/2020

Ilmu dan Ibadah sebagai Manifestasi Keimanan

Pada umumnya tolak ukur yang di pakai untuk menilai muslim adalah dititik beratkan kepada ibadah dalam pengertian yang khusus, yaitu shalat "barangsiapa yang mendirikan shalat, berarti telah mendirikan agama. Dan barangsiapa yang meninggalkan shalat berarti telah menghancurkan agama", mengeluarkan zakat, melakukan puasa pada bulan romadhon dan menunaikan ibadah haji. Setelah seseorang menyatakan keyakinannya dengan mengucapkan dua kalimat syahadat, maka orang itu berkewajiban menjalankan shalat, zakat dan naik haji jika mampu. Inilah yang dinamakan rukun islam yang lima. Tidak salah, rukun islam itu dijadikan sebagai tolak ukur untuk menilai seorang yang baik. Tetapi untuk kehidupan dizaman modern ini belum cukup seorang muslim diukur hanya dengan rukun islam. Karena islam menurut pemahaman kita adalah guidance seorang muslim dalam meniti kehidupan didunia ini, mencakup kehidupan sehari-hari dalam hubungannya dengan anak istri, dengan guru, murid, pemimpin, majikan atau dengan pembantu. Tingkahlakunya didalam bermasyarakat dan bernegara dan lain sebagainya. Itu semuanya harus menjadi tolak ukur, terutama penampilan pengetahuannya. Karena semata-mata orang yang takut kepada Allah hanyalah orang-orang yang berilmu pengetahuan. Sebelum perintah-perintah dalam islam diturunkan, islam mengharuskan manusia agar berilmu dahulu, supaya mampu menerima ajaran islam. Islam berdiri diatas ilmu pengetahuan. Ayat yang pertama kali turun memerintahkan kita "Belajarlah atas nama Tuhan pendidikmu, yang telah mencipta. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Belajarlah karena Tuhanmu maha Murah, yang mengajar dengan pena, mengajar manusia tentang apa yang belum diketahuinya". Malaikat mengaku kalah berdebat dengan Adam (kecuali iblis yang tidak mau menghormati adam karena rasa sombong yang dominan, karena ia diciptakan dari api, sedang adam dari tanah) adalah karena adam ditampilkan dengan ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Allah mengajarkan kepada Adam nama-nama seluruhnya (terminologi-terminologi dasar ilmu pengetahuan, karena dasar-dasar ilmu adalah mengenal nama-nama benda, fungsinya dan hubungannya dengan yang lain), kemudian di pertemukan dengan malaikat. Allah berfirman Sebutkan kepadaku benda-benda itu, jika kamu memang orang-orang yang benar. Pertandingan ilmu antara adam dan malaikat diakhiri dengan pengakuan malaikat "maha suci engkau, kami tidak mengetahui selain yang engkau ajarkan kepada kami". Disitulah adam ditampilkan dengan prestasi ilmu pengetahuannya" Hai adam .... beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini.

Islam dan Nasionalisme

Kita adalah bangsa Indonesia, kebetulan ada yang beragama islam, kristen, hindu, budha dan lain sebagainya. Kita sekarang telah menjadi bangsa yang merdeka, berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Kita di hargai dan di hormati oleh bangsa-bangsa lain dan kehadiran kita di rasakan mereka. Ini adalah berkat perjuangan bangsa Indonesia seluruhnya. Karena perjuangan pahlawan-pahlawan bangsa kita yang telah mengorbankan jiwa, raga dan harta bendanya untuk kemerdekaan kita.
Agama islam mengharuskan bersyukur, yang mana apabila kita bersyukur maka Tuhan akan menambahkan nikmat-Nya kepada kita. Kepada siapakah kita patut bersyukur? Jawabannya tidak lain adalah kepada Allah SWT. Dan kepada pahlawan-pahlawan bangsa Indonesia yang hatinya telah dilimpahi rahmat oleh Tuhan dengan semangat patriotisme dan nasionalisme yang sangat besar sehingga rela meninggalkan anak istri yang dicintainya, melepaskan harta kekayaan yang mereka kumpulkan dengan keringat, untuk kemerdekaan kita. Kemudian kitapun harus bersyukur kepada pemimpin-pemimpin kita yang dengan tekun bekerja dengan tenaga dan fikiran untuk memakmurkan negara Indonesia. Kemudian juga kepada pahlawan-pahlawan dunia yang telah berjuang membela kemanusiaan. Juga kepada tokoh-tokoh islam yang berdedikasi tinggi untuk mengajarkan kepada kita supaya cinta tanah air, karena cinta tanah air itu adalah manifestasi dari iman.
Sejarah telah mencatat bahwa bangsa Indonesia yang beragama islam telah mengambil bagian yang paling besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Islam mengingkari jasa orang. Bangsa Indonesia yang kebetulan beragama kristen, hindu, budha dan lainnya juga telah ikut berjuang merebut kemerdekaan Indonesia. Bahkan yang beragama kristen telah mampu melepaskan ikatan agamanya pada waktu membidik serdadu belanda yang juga beragama kristen. Indonesia adalah tempat tinggal untuk seluruh bangsa Indonesia.
Bangsa Indonesia yang beragama islam dewasa ini, berkat nilai-nilai pancasila yang kita yakini, dapat membuktikan sejarah islam yang menunjukkan toleransi beragama di hormati. Juga ayat-ayat dalam kitab suci al-qur'an telah dikemukakan bahwa islam menghargai dan menghormati agama-agama yang lain. Para cendikiawan muslim telah menunjukkan sikapnya yang baik, telah menunjukkan tindakan-tindakannya yang lues sebagai pernyataan dengan fakta bahwa islam tidak memusuhi agama lain. Juga dari bangsa indonesia yang kebetulan beragama lain dituntut untuk menunjukkan tindakan dan sikap yang luwes pula.
Kita tidak dapat menutup mata terhadap realita yang kita lihat di masyarakat, di berbagai daerah, terkadang masih terjadi sedikit kesalah pahaman atau sesuatu hal yang lainnya antara bangsa Indonesia yang kebetulan berbeda agama. Ada dua macam agama-agama di dunia bila dilihat dari konsepsi dasarnya mengenai umatnya. Yaitu ada agama ekslusif seperti hindu dan yahudi. Agama ekslusif ialah agama khusus untuk umatnya yang tertentu baik dengan batasan ras maupun dengan batasan geografis. Dan kedua adalah agama dakwah yaitu agama islam dan kristen. Disinilah letak masalahnya. Sehingga kita terpaksa mengajukan pertanyaan dengan rasa hormat yang setinggi-tingginya kepada bangsa Indonesia yang beragama islam, kristen, hindu, budha dan lainnya, yang telah menunjukkan tekad bulat untuk hidup rukun dan damai dibumi indonesia ini. Apakah rasa kecurigaan benar-benar telah hilang di semua fihak, terutama antara agama islam dan agama kristen? Bermula dari pemahaman agama dakwah, yaitu agama yang mengharuskan umatnya untuk menyebar luaskan agamanya, terutama bagi agama islam dan kristen yang sama-sama menyatakan sebagai agama universal dan mewajibkan agamanya. Kemungkinan terjadinya pertikaian antara dua petani yang berebut ladang dapat di kendalikan apabila kedua petani iti bersedia menyatakan sawahnya adalah milik bersama. Disinilah Nasionalisme dari masing-masing fihak harus mendapat prioritas pertama. Nasionalisme harus nampak pada permukaan kita sehari-hari.