Banyak orang yang mencari Allah, ada yang pergi
mendatangi makam-makam keramat, selama berhari-hari yang ditemukannya ternyata
hanya nisan dan kuburan.
Ada orang yang mendatangi tempat-tempat yang angker
dan dikeramatkan untuk mencari Tuhan, ternyata bukannya ketemu dengan Tuhan
justru ketemu dengan hantu.
Lain lagi ada orang yang mendatangi gua dan
menyendiri di dalamnya, setelah beberapa bulan hanya kesunyian dan kesepian
yang didapatkannya.
Sebagian orang mencari Tuhan di dalam Masjid,
tetapi mereka tidak ketemu Tuhan, karena mereka
hanya ruku' - sujud (olah raga)
belum mengerti siapa yang disembah-Nya.
Sebagian orang menganggap bahwa Allah itu di dalam Ka’bah, jutaan orang telah pergi
Haji dan Umrah ke sana, mereka memutari Ka’bah akan tetapi mereka tidak
menemukan keberadaan Tuhan, karena kebanyakan mereka justru menjadi Turis.
Ada lagi yang menyatakan bahwa Allah bersemayam di
Arsy-Nya yaitu berada di langit ketujuh di atas sana. Jika memang demikian maka
orang-orang yang mencapai makrifat adalah Rusia dan Amerika dan negara maju
lainnya, karena mereka berulang kali sudah mencapi bulan.
Lalu dimanakah kita mencari Allah....?
Allah sendiri sudah menjawabnya dalam al-Qur’an:
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu
(Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan
orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi
(perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran. (Q.S. Al-Baqarah
(2) : 186)
Di ayat yang lain Allah berfirman :
"dan kami lebih dekat kepadanya daripada urat
lehernya." (QS. Qoff : 16 )
Jika alam semesta itu disebut alam kabir yaitu alam
besar jagat raya, maka manusia itu adalah alam shogir, yaitu alam kecil,
sebagai miniaturnya alam besar. Semua yang ada di alam kabir, maka akan berada
di alam shogir.
Untuk itu jika mencari Allah, carilah di dalam diri
kita masing-masing.
Allah menjelaskan dalam Al – Qur’an :
"Dan di
dalam diri kamu apakah kamu tidak memperhatikannya."
(QS. Az-Zariat ; 21)
Imam Ja’far Shodiq
berkata: “Sesungguhnya hati seorang mukmin adalah ‘Arsy Allah.”
Juga dalam penjelasan yang lain disebutkan, “Langit dan bumi tidak
mampu memuat-Ku, akan tetapi Aku termuat dalam diri hamba-Ku yang mukmin.”
[Biharul Anwar, jilid 58, hal. 39.]
Hadits Qudsy: “Tidak dapat memuat dzat-Ku bumi dan
langit-Ku, kecuali “Hati” hamba-Ku yang mukmin, lunak dan tenang“
(HR. Abu Dawud ).
Jika kita sudah memahami dan mengetahui bahwa Singgasana Tuhan berada di dalam diri
kita yaitu di Hati Nurani. Maka kemanapun tempat baik di gunung, hutan, tempat
angker, kuburan, masjid, Ka'bah selalu menghadap kepada Allah.
" Dan milik Allah Timur dan Barat. Kemanapun
kamu menghadap di sanalah " Wajah Allah". Sungguh, Allah Maha Luas
Maha Mengetahui."
( Qs. Al- Baqoroh : 115 )
0 Comments:
Post a Comment