Seseorang yang sering riyadoh atau laku ruhani, maka ketika dzikir atau meditasi akan sering mengalami Mi'roj Ruhani. Sukmanya akan naik ke langit ruhani sehingga bisa bertemu dengan para Penduduk Langit dari berbagai agama dan aliran kepercayaan dan keyakinan.
Di Langit Ruhani mereka para Penduduk Langit bisa
kompak rukun dan damai, tidak saling berdebat dan merasa yang paling benar.
Karena mereka sudah bisa melepas ikatan kulit dan jasad, sehingga kesadaran
mereka masuk ke dalam dimensi Ruh inilah kawasan manusia yang sudah
tercerahkan.
Hal ini juga dikisahkan dalam riwayat ketika Nabi
Muhammad Isra' Mi'roj, " Beliau kemudian masuk ke dalam masjid bersama
Jibril dan shalat dua rakaat. Setelah itu sekejab mata tiba-tiba masjid sudah
penuh dengan sekelompok manusia. Ternyata mereka adalah para nabi yang diutus
oleh Allah Swt. Kemudian dikumandangkan azan dan iqamah, lalu mereka berdiri
bershaf menunggu siapakah yang akan mengimami mereka. Jibril kemudian memegang
tangan Rasulullah dan meminta beliau untuk maju. Kemudian mereka semua shalat
dua rakaat dengan Rasulullah sebagai imam. Beliaulah imam (pemimpin) para
Anbiya’ dan Mursalin. "
Ternyata para Nabi dan Rasul yang jumlahnya ribuan
bisa akur dan kompak sholat atau beribadah bersama di langit Ruhani yaitu di
Masjidil Aqsho. Kurang lebih ada 125 ribu Nabi dan Rasul ikut sholat berjamaah.
Beda dengan perilaku pengikutnya di Bumi.
Para penduduk langit tidak pernah membedakan dan
memperdebatkan keyakinan agama mereka masing-masing. Karena agama itu adalah
sebagai sarana Kendaraan untuk menuju
Tuhan, sebagai sarana agar kita bisa pulang kembali ke asal-Nya (Sangkan
Paraning Dumadi).
Penduduk langit itu selalu sibuk mencari kesalahan
dan kekurangan dirinya sendiri, dan melatih jiwanya agar tidak terkotori oleh
sifat tercela dan selalu riyadoh atau tirakat dengan pedoman agama yang
diyakininya sehingga kualitas ruhaninya semakin meningkat.
Berbeda dengan penduduk bumi justru mereka suka
membanding-bandingkan dan mengklaim agama dan keyakinannya yang paling benar.
Bahkan mereka sering melihat kesalahannya orang lain ketimbang melihat
kesalahannya sendiri.
Para penduduk bumi sibuk berdebat dan mengklaim bahwa
agamanya dan keyakinanlah yang paling benar dan yang paling berhak masuk Surga.
Tujuan mereka bukan kembali ke Asal-Nya, maka jangan heran jika sibuk
mengkapling Surga.
Sebagian dari penduduk bumi hanya sibuk menghakimi
sesamanya dan hanya berputar di bumi
saja serta tidak bisa naik ke langit ruhani. Karena mereka terjebak dalam
kulit dan bukan ke inti agama yang
dianutnya.
Yang paling unik adalah satu agama karena berbeda
aliran lalu disessatkan dan dikafirkan.
Memang benar cara berfikir dan pandangan Penduduk
Langit dengan Penduduk Bumi Baina Sama' Wa
Sumur ( antara langit dan sumur).
Semoga Jiwa Kita Semakin Bercahaya.